Komunitas Senang Bicara : Tidak Asal Bicara

0
2832

note : Artikel ini dimuat di Harian Seputar Indonesia, 12 Februari 2013 (page 11)

Sekedar bicara memang mudah. Tapi untuk bisa berkomunikasi, dibutuhkan cara yang baik, efektif dan efisien. Itulah yang dipelajari di Komunitas Senang Bicara ini.

Awalnya adalah Nila Kresna, pendiri komunitas Senang Bicara yang menyadari pentingnya setiap orang untuk mampu berkomunikasi dengan baik. Sebagai orang yang mendalami dunia komunikasi publik (public speaking), dia sadar bahwa tiga per emapt waktu manusia ternyata dipakai untuk bicara.

“Tapi kita tidak tahu, apakah bicara kita itu sudah efektif dan efisien apa belum. Dari situ saya mulai terinspirasi untuk membuat wadah ini, agar kita bisa mempraktekkan kemampuan berkomunikasi,” tutur wanita yang akrab disapa Nila ini.

Komunitas yang anggotanya tersebar hampir di setiap pulau Jawa ini mempunyai kegiatan rutin setiap bulannya, mereka menamakannya Kongkow Senang Bicara. Jangan salah, kongkow mereka bukan hanya sekedar ngobrol biasa. Di sini setiap anggotanya diberikan kesempatan untuk merasakan menjadi seorang pembicara di muka umum.

“Ketika kita berkumpul di Kongkow, setiap anggota yang hadir akan diberikan materi, lalu mereka langsung mempraktekkan. Biasanya kita kasih waktu sekitar 3 menit. Mereka bercerita tentang pengalamannya, ada juga yang memperkenalkan dirinya, sampai mempromosikan usaha mereka,” papar Nila.

Nila pun menambahkan, setiap acara Kongkow, anggota yang hadir selalu dibatasi sekitar 35 orang, agar orang yang datang bisa mempraktekkan  mateir ayng sudah diberikan. Di setiap acara Kongkow, biasanya ada beberapa praktisi yang yang hadir, nantinya mereka mengevaluasi peserta yang sudah tampil di depan.

Banyak hal unik yang terjadi saat para anggota Senang Bicara ini tampil menjadi presenter dadakan di acara Kongkow. Mulai dari yang bermimik tegang, pucat, hingga gemetar. “Ada juga yang sampe mules saat menunggu giliran. Ada juga yang malah ketemu jodoh,” kata wanita berkacamata ini sambil tertawa.
:
Menurut Nila, saat di komunitas inilah, mereka belajar untuk menjadi komunikator yang baik. Pertama yaitu harus memiliki rasa percaya diri. “Jauhkan semua rasa negatif kita. Ingatkan diri kita kalau kita juga punya kesempatan unutk bisa mendapatkan nilai lebih dari kemampuan bicara kita,” tambahnya.

Bagi pemula yang ingin mendalami dunia komunikasi, Nila juga menyarankan jangan hanya terpaku dengan pembelajaran di tempat formal saja. Tetapi juga rajin mempraktekkan langsung teknik berbicara yang baik di depan umum.

“Tidak ada syarat khusus untuk bisa bergabung dengan kami, yang terpenting adalah tanamkan rasa percaya diri dan kemampuan kalau kita bisa. Kita juga tidak memberikan biaya khusus. Hanya kalau ada Kongkow biasanya setiap anggota mengeluarkan dana untuk biaya konsumsi,” tutur Nila.